Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor.
Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50
km² dan jumlah penduduknya 949.066 jiwa (2010). Bogor dikenal dengan
julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram". (http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor).
Perjalanan Sabtu pagi ini dimulai dari rumah kami di daerah Saharjo, menuju stasiun Manggarai menggunakan motor yang nantinya akan diparkir di stasiun dengan tarif Rp.3.000,- per tujuh jam. Setibanya di stasiun Manggarai, kami langsung mencari sarapan, resto cepat saji "Sang Kolonel" menjadi menu sarapan kami, sellain itu kami juga membeli roti dan minuman di "Minimart 7-11", jumlah uang yang kami keluarkan untuk sarapan hari ini adalah sebesar Rp. 50.000,-. Setelah membeli tiket, tak lama menunggu, kereta menuju Bogor pun tiba, si kecil Nadyn tampak senang meskipun ini kali kedua dia naik kereta, setelah sebelumnya naik kereta 15 jam ke Malang. Suasana di dalam kereta cukup nyaman meskipun sedikit berdesakan, tarif yang dikenakan untuk KRL Jakarta - Bogor hanya sebesar @ Rp. 4.000,- , sangat murah jika dibandingkan dengan transportasi di negara tetangga.
Setelah menempuh perjalanan kereta Jakarta-Bogor selama 1 jam, kami keluar stasiun Bogor dengan melintasi akses keluar yang begitu panjang untuk menuju angkot 02 tujuan Kebun Raya Bogor. Satu hal yang patut diacungi jempol, Bapak Ignatius Jonan telah merubah wajah stasiun-stasiun di Jabodetabek menjadi lebih baik, makanya tidak salah kalau Bapak Ignatius Jonan diangkat menjadi Menteri Perhubungan Kabinet Kerja 2014-2019. Pukul 10.00 kami tiba di Kebun Raya Bogor (KRB), sebenarnya destinasi utama kami bukan KRB, melainkan Museum Zoologi yang berada di dalam kawasan KRB. Tiket masuk sebesar @Rp. 15.000,- , untuk anak-anak dibawah 3 tahun gratis.
Museum Zoologi Bogor adalah museum yang terletak di Bogor, yang memiliki koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan. Awal berdirinya Museum Zoologi Bogor merupakan laboratorium zoologi dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang didirikan pada tahun 1894 gagasan dari J. C. Koningsberger ahli botani berkebangsaan Jerman, laboratorium ini didirikan sebagai sarana penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi.[5] Pada tahun 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum and Wekplaats, pada tahun 1910 kemudian berubah lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.[5] Antara tahun 1945-1947 tempat ini dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan akhirnya sampai sekarang menjadi Museum Zoologi Bogor. (http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Zoologi_Bogor)
Perjalanan menuju Museum Zoologi dari pintu masuk diiringi sejuk dan rimbunnya pepohonan, meskipun hari sudah cukup siang. Kondisi bangunan Museum Zoologi cukup terawat akan tetapi tidak dilengkapi dengan penyejuk ruangan sehingga kondisi didalam ruangan menjadi sedikit kurang nyaman, meskipun terdapat kipas angin sebagai penggantinya. Secara keseluruhan, Museum ini cukup baik, hanya saja jika dibandingkan dengan Museum Satwa di Malang ataupun "Rahmat International Wildlife Museum & Galery" di Medan, masih jauh tertinggal baik dari segi koleksi maupun fasilitas.
Setelah menikmati koleksi Museum Zoologi selama 1 jam, kami bergegas keluar KRB melalui pintu utama. Tujuan wisata berikutnya adalah wisata kuliner Gang Aut terletak +/- 1,2 km dari KRB, saya memutuskan untuk berjalan kaki menuju Gang Aut dengan alasan dekat. Dalam perjalanan menuju Gang Aut, kamI membeli combro di jalan Surya Kencana seharga @ Rp. 2.500, combro nya mantap euy... puedess. sesampainya di Gang Aut yang kami beli adalah Sotomie Bogor seharga Rp.11.000 ,- dan es jus seharga @Rp. 3.500,-
Setelah puas berwisata kuliner di Gang Aut, tujuan kami berikutnya adalah SKI Tajur yang berlokasi di Katulampa. Angkot no. 10 dan no.13 mengantarkan kami dari Gang Aut menuju SKI Tajur dengan tarif @Rp.2.500/angkot dan memakan waktu 15 menit. SKI sendiri merupakan singkatan dari Sumber Karya Indah yang mengusung konsep One Stop Shopping, dimana didalam kawasan SKI tempat wisata belanja tas dan sepatu, waterboom, beragam permainan anak seperti flying fox, trampolin, mobil off road, bola air dengan tiket terusan seharga Rp.100.000,- dan kisaran tiket satuan Rp. 10.000 s.d. Rp. 30.000,- Selain itu menu makanan di food court nya pun beragam, mulai dari siomay, batagor, baso, nasi liwet, roti unyil, asinan bogor gedung, sampai es potong singapore pun ada, untuk harga relatif sama dengan di Gang Aut sekalipun.
Setelah wisata dan belanja di SKI Tajur selama 5 jam, kami memutuskan segera kembali ke Jakarta, tapi apa boleh buat seketika itu juga hujan deras mengguyur kota Bogor, dengan sangat terpaksa kami menunggu 1 jam sampai hujan sedikit reda. Tepat pukul 18.00 kami menuju pemberhentian angkot 13 dan dilanjutkan dengan angkot 03 di Terminal Baranangsiang menuju Stasiun Kereta Bogor. Perjalanan Bogor ke Jakarta memakan waktu 2 jam dan kamipun tiba dirumah dengan rasa lelah namun menyenangkan pada pukul 20.00 WIB.
Berikut rincian biaya Bogor a day trip :
TOTAL Rp. 500.000,-
Setelah menempuh perjalanan kereta Jakarta-Bogor selama 1 jam, kami keluar stasiun Bogor dengan melintasi akses keluar yang begitu panjang untuk menuju angkot 02 tujuan Kebun Raya Bogor. Satu hal yang patut diacungi jempol, Bapak Ignatius Jonan telah merubah wajah stasiun-stasiun di Jabodetabek menjadi lebih baik, makanya tidak salah kalau Bapak Ignatius Jonan diangkat menjadi Menteri Perhubungan Kabinet Kerja 2014-2019. Pukul 10.00 kami tiba di Kebun Raya Bogor (KRB), sebenarnya destinasi utama kami bukan KRB, melainkan Museum Zoologi yang berada di dalam kawasan KRB. Tiket masuk sebesar @Rp. 15.000,- , untuk anak-anak dibawah 3 tahun gratis.
Museum Zoologi Bogor adalah museum yang terletak di Bogor, yang memiliki koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan. Awal berdirinya Museum Zoologi Bogor merupakan laboratorium zoologi dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang didirikan pada tahun 1894 gagasan dari J. C. Koningsberger ahli botani berkebangsaan Jerman, laboratorium ini didirikan sebagai sarana penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi.[5] Pada tahun 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum and Wekplaats, pada tahun 1910 kemudian berubah lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.[5] Antara tahun 1945-1947 tempat ini dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan akhirnya sampai sekarang menjadi Museum Zoologi Bogor. (http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Zoologi_Bogor)
Perjalanan menuju Museum Zoologi dari pintu masuk diiringi sejuk dan rimbunnya pepohonan, meskipun hari sudah cukup siang. Kondisi bangunan Museum Zoologi cukup terawat akan tetapi tidak dilengkapi dengan penyejuk ruangan sehingga kondisi didalam ruangan menjadi sedikit kurang nyaman, meskipun terdapat kipas angin sebagai penggantinya. Secara keseluruhan, Museum ini cukup baik, hanya saja jika dibandingkan dengan Museum Satwa di Malang ataupun "Rahmat International Wildlife Museum & Galery" di Medan, masih jauh tertinggal baik dari segi koleksi maupun fasilitas.
Setelah puas berwisata kuliner di Gang Aut, tujuan kami berikutnya adalah SKI Tajur yang berlokasi di Katulampa. Angkot no. 10 dan no.13 mengantarkan kami dari Gang Aut menuju SKI Tajur dengan tarif @Rp.2.500/angkot dan memakan waktu 15 menit. SKI sendiri merupakan singkatan dari Sumber Karya Indah yang mengusung konsep One Stop Shopping, dimana didalam kawasan SKI tempat wisata belanja tas dan sepatu, waterboom, beragam permainan anak seperti flying fox, trampolin, mobil off road, bola air dengan tiket terusan seharga Rp.100.000,- dan kisaran tiket satuan Rp. 10.000 s.d. Rp. 30.000,- Selain itu menu makanan di food court nya pun beragam, mulai dari siomay, batagor, baso, nasi liwet, roti unyil, asinan bogor gedung, sampai es potong singapore pun ada, untuk harga relatif sama dengan di Gang Aut sekalipun.
Berikut rincian biaya Bogor a day trip :
- KRL Jakarta - Bogor PP, Rp.42.000,-
- Parkir Motor di Stasiun, Rp. 10.000,-
- Angkot selama di Bogor, Rp. 39.000,-
- Ojek Payung, Rp. 10.000,-
- Sarapan Pagi, Rp. 50.000,-
- Tiket Masuk KRB, Rp. 45.000,-
- Tiket satuan 4 kali main di SKI, Rp. 100.000,-
- Oleh-Oleh Roti Unyil & Asinan Bogor, Rp. 110.000,-
- Wisata Kuliner :
- Sotomie Bogor + Minum, Rp. 24.000,-
- Bubur Ayam, Rp. 7.500,-
- Juice Gang Aut (3*4000), Rp. 12.000,-
- Makan di SKI, Rp. 50.500,- (Batagor, Tahu Gejrot, Nasi Liwet, dll)
TOTAL Rp. 500.000,-
